Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berburu Harta Karun

3 Oktober 2025   21:21 Diperbarui: 3 Oktober 2025   21:12 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sampai Ayah bisa menemukan rumah yang sebenarnya untuk kita lagi, oke?"

"Tapi itu mungkin memakan waktu yang sangat lama."

"Ayah janji itu tidak akan terjadi."

"Tapi sebelumnya Ayah berjanji bahwa Ayah akan segera kembali. Dan Ayah bilang kita tidak punya masalah. Tapi Ayah salah."

Bu Rizma mendekat. "Ikut Ibu, ya, Santi."

"Tidak mau!" aku memeluk Ayah.

  "Sssh, semuanya akan baik-baik saja, sayang."

Ayah memelukku erat-erat. Dia bilang padaku dia sangat sayang padaku. Dia biolang bahwa aku anak pemberani dan pintar dan aku akan baik-baik saja tanpa dia untuk sementara waktu.

Bu Rizma membawaku pergi. Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak menangis.

Rengekan Tinah membuatku tersadar dari lamunanku.

  Tenggorokanku terasa sakit dan mataku perih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun