"Sampai Ayah bisa menemukan rumah yang sebenarnya untuk kita lagi, oke?"
"Tapi itu mungkin memakan waktu yang sangat lama."
"Ayah janji itu tidak akan terjadi."
"Tapi sebelumnya Ayah berjanji bahwa Ayah akan segera kembali. Dan Ayah bilang kita tidak punya masalah. Tapi Ayah salah."
Bu Rizma mendekat. "Ikut Ibu, ya, Santi."
"Tidak mau!" aku memeluk Ayah.
 "Sssh, semuanya akan baik-baik saja, sayang."
Ayah memelukku erat-erat. Dia bilang padaku dia sangat sayang padaku. Dia biolang bahwa aku anak pemberani dan pintar dan aku akan baik-baik saja tanpa dia untuk sementara waktu.
Bu Rizma membawaku pergi. Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak menangis.
Rengekan Tinah membuatku tersadar dari lamunanku.
 Tenggorokanku terasa sakit dan mataku perih.