Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Semerbak Lavender di Kintamani: Bab Tiga

28 September 2025   18:18 Diperbarui: 27 September 2025   22:44 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Anggun merasakan sesuatu dalam nadanya. Bukan hanya tuduhan, tetapi harapan tak terucap bahwa dia akan melakukan hal yang sama.

"Aku seorang ahli parfum," katanya tenang. "Aku tahu apa itu lavender asli. Dan aku tahu artinya."

Maurice menatapnya sejenak, tatapannya kehilangan ketegasannya sejenak. "Aku tidak menyangka."

"Banyak orang bilang begitu," jawab Anggun singkat, lalu berbalik dan berjalan beberapa langkah melewati kebun. Tanahnya lunak. Sinar matahari miring di atas semak-semak, membuat seolah-olah berusaha melawan pembusukan.

Maurice mengikutinya perlahan.

"Malini selalu bilang lavender memaafkan banyak hal. Tapi lavender tidak melupakan apa pun."

Anggun berhenti. "Kedengarannya seperti dia."

"Dia banyak bercerita tentangmu," katanya kemudian. "Tidak banyak hal baik, tidak banyak hal buruk. Hanya ... dengan penyesalan."

Anggun berbalik.

"Dan apa hubunganmu dengannya?"

Maurice tampak mempertimbangkan. Lalu dia berkata dengan tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun