Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Semerbak Lavender di Kintamani: Bab Tiga

28 September 2025   18:18 Diperbarui: 27 September 2025   22:44 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Pria itu melangkah lebih dekat, menatapnya dari atas ke bawah. Bukan dengan arogan, melainkan dengan presisi. Kalem layaknya seorang pria yang terbiasa bekerja dengan alam dan membaca orang serta medan.

"Jadi, bukan tempat peristirahatan," gumamnya, lebih kepada dirinya sendiri daripada lebih keras, "Aku berharap pewaris itu akan mengulur waktu. Rumor di pulau ini lebih cepat daripada notaris."

Anggun merasakan sedikit penolakan muncul dalam dirinya. "Dan siapa kamu?"

"Maurice Ericson. Arsitek lanskap. Aku telah membantu Malini mengelola kebun selama beberapa tahun terakhir. Dia ingin lavendernya tumbuh subur. Bukan untuk ditumbuhi tanaman lain."

"Aku di sini bukan untuk menanam tumbuhan," jawab Anggun tenang, tetapi dengan sedikit penekanan.

"Tapi?"

Anggun tidak menghindari tatapannya. "Aku belum tahu. Aku hanya ingin melihat apa yang ada di sini sebelum mengambil keputusan."

Maurice mendengus pelan.

"Aku mengerti. Seperti biasa. Kau melihatnya, mengambil beberapa foto, memikirkannya sejenak - dan akhirnya, kau menandatangani kontrak dengan Lee Jianlin."

"Siapa Lee Jianlin?"

"Pengembang real estat. Dia ingin mengubah Kintamani menjadi taman bermain bagi orang kaya. Suite mewah, fasilitas spa, taman lavender buatan untuk Instagram. Persis seperti di Canettevallei. Dulu di sana juga ada pedesaan asli."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun