Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghitung Mundur

26 September 2025   08:51 Diperbarui: 26 September 2025   08:51 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok pri.Ikhwanul Halim

Makanya aku menjadi teman Garibaldi, dan mengetahui bahwa kamu tidak bisa menyingkirkannya setelahnya.

***

Cerita tentang kemampuannya menangkap peluru baru belakangan. Dan kali ini, dia bersikeras. Bersumpah ke atas langit dan ke bawah tanah bahwa dia bisa melakukannya.

Itu bukan ide yang bagus. Garibaldi sudah minum beberapa sloki wiski. Dan sialnya, kami semua sangat mabuk saat itu. Ketika itu Angie mengadakan pesta, dan kami semua minum-minum. Aku yakin banyak orang yang akan menembaknya, kalau Garibaldi membawa pinstol.

Bukan, bukan 'kalau'.

Aku tahu dia akan membawanya. Garibaldi orang yang memegang teguh kata-katanya. Dia melemparkan dirinya ke dalam berbagai masalah dengan penuh percaya diri.

"Beneran," katanya, "Aku benar-benar bisa menangkap peluru. Seseorang tolong ambilkan Lugerku."

Ketika tidak ada yang pergi untuk mengambil pistolnya dari dalam laci dashboard mobilnya, Garibaldi menyebut kami semua bajingan, lalu dia keluar untuk mengambilnya sendiri.

Danielle bilang dia akan meleset jika menembak Garibaldi. Dia mengatakannya dengan pelan, di telingaku, cukup pelan hingga hanya aku yang mendengarnya. Aku senang akan hal itu, sungguh.

Ada banyak orang di sini yang bosan dengan omong kosong Garibaldi. Banyak orang yang berpikir, apa-apaan ini, biarkan bajingan sialan itu kena tembak pistolnya, tahu?

Orang-orang yang akan menerima perkataan Danielle dan menggunakannya untuk menyemangatinya, meletakkan Luger di tangannya dan memaksanya mengambil lima belas langkah sebelum menembak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun