Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Do Not Go Gentle into That Good Night

23 Agustus 2025   10:10 Diperbarui: 23 Agustus 2025   06:12 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: iStock

Ada susu yang tumpah di dapur, jadi penyelidik menduga Manora telah mengambil sebotol Harpic, membaca labelnya dan melihat kamu seharusnya memasukkan secangkir air atau susu ke dalam dirimu dan kemudian menelepon ambulans.

Aliando bertanya apakah Manora menderita. Tapi dia tidak perlu mendengarkan jawabannya. Dia tahu itu adalah pertanyaan bodoh setelah keluar.

***

Ibu Manora - Manora versi yang lebih tua - masih tinggal di rumah petak masa kecil Manora muda. Aliando menyampaikan berita itu. Manora tua memandang jauh seperti seseorang yang melakukan semua perhitungan.

"Dia tidak bersungguh-sungguh," akhirnya dia berkata. "Pasti dia berpikir, dia akan menelepon ambulans dan mereka akan menyelamatkannya. Lalu tebak siapa yang merasa kasihan padanya? Mengunjunginya di rumah sakit?"

"Menurutku dia tidak ingin mati sejak awal."

"Tidak. Sama sekali tidak. Aku biasa menamparnya dan dia masuk ke kamar mandi lalu melukai dirinya sendiri. Di bagian luar pergelangan tangannya. Dia mengaku tidak tahu bagaimana melakukannya. Masih mengancam akan melakukannya secara nyata lain kali. Tidak pernah melakukannya. Tidak akan pernah."

"Bagaimana Tante tahu?"

Manora senior mengangkat pergelangan tangannya, menunjukkan bekas luka setipis dan seputih kertas.

Karena dia adalah aku. Kamu bisa menghapus rumah petak ini dari gadis itu...

Dalam perjalanan pulang, Aliando memikirkan tentang pesan terakhir yang dia kirimkan kepada Manora. Manora-nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun