Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Do Not Go Gentle into That Good Night

23 Agustus 2025   10:10 Diperbarui: 23 Agustus 2025   06:12 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: iStock

"Rage," Manora membacanya. "Rage against the dying of the light."

Om Kenny, suami Tante Dince menyikut istrinya.

"Apa? Aku pernah muda."

Hal itu membuat Manora sangat lega.

Setelah mereka menyanyikan lagu ulang tahun, Aliando mencubit hidung Manora dan bertanya, "Gampang, kan?"

"Aku terkejut," kata Manora. "Itu benar."

Aliando memandangnya, bertanya-tanya apa maksudnya dengan 'itu', lalu pergi dan kembali membawa sepotong kue tart.

"Kamu mau?"

Manora dengan malu-malu menjawab, ya. Lagipula, semua perempuan dengan nama keluarga Karambol makan kue tart, dan mereka bahagia. Saat itulah dia memutuskan bahwa dia bisa menjadi seorang Karambol suatu hari nanti. Dan sama bahagianya. 

***

Manora membuang test pack ke tempat sampah. Belakangan ini kepekaannya bertambah terhadap berbagai hal di kamar mandi. Ketika hidup berubah begitu cepat, kamu mulai memperhatikan hal-hal yang tidak kamu sadari sebelumnya: panas yang berdengung dari mesin cuci, warna merah segar botol Harpic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun