Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rumah Berbisik: 3. Bayangan dalam Gelap

17 Agustus 2025   18:18 Diperbarui: 17 Agustus 2025   15:49 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya: Rumah Berbisik: 2. Panggilan Petualangan

Orang dewasa di rumah mereka hampir tidak menyadari bahwa anak-anak tidur tanpa membuat keributan. Biasanya, mereka akan menguji kesabaran orang tua mereka sebelum dengan ogah-ogahan menuju kamar mereka. Namun malam ini berbeda.

Setelah menyelesaikan tugas, mereka langsung tidur, mengucapkan kalimat samar seperti, "Hari yang panjang," atau "Besok banyak sekali tugas sekolah."

Alasan sebenarnya adalah rencana mereka untuk mengunjungi rumah tua terbengkalai di hutan.

Gita menunggu kakaknya Gilang bergerak lebih dulu. Tak lama kemudian, dia mendengar jendelanya terbuka, dan beberapa detik setelahnya, terdengar suara 'debum' pelan ketika melompat keluar dan mendarat di rumput. Sudah mengenakan celana jins tua dan kaus hitam, Gita pun mengikuti Gilang.

Bulan purnama terang dan bulat. Di sekelilingnya sunyi. Di kejauhan, Gita mendengar suara burung hantu. Beberapa kelelawar terbang di atas pepohonan. Gita bisa mendengar napasnya sendiri ketika mengikuti Gilang dari jarak dekat. Gita mengalihkan jalannya sedikit untuk melewati rumah Ratri. Ratri sudah menunggu.

"Aku pikir kamu tidak akan pernah datang!" Ratri menegur dengan nada bercanda.

Gita hanya tersenyum. "Ikuti aku, Gilang hanya sedikit jauh di depan."

Kedua gadis itu mengejar Gilang yang sudah agak di depan.

Ratri berbisik, "Aku tidak percaya aku melakukan ini! Kalau ayahku memergokiku, aku akan dihukum berat., Aku bahkan tidak akan bisa menghadiri pernikahanku sendiri!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun