Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petualangan Mahiwal dan Ghea: Ki Joko, Pocong Mayat Hidup

4 Agustus 2025   11:31 Diperbarui: 4 Agustus 2025   11:31 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

(Di rumah Ki Joko)

MAHIWAL: Aku memeriksa sampah organik, kamu yang daur ulang.

GHEA: Hei, apa ini? Ewww, baunya!

MAHIWAL: Tisu berdarah. Itu hanya berarti satu.

GHEA: Apa artinya?

MAHIWAL: Dia makan sesuatu yang berdarah. Hei, dia membuang bangku pendek. Kondisinya masih bagus. Kita bisa menggunakan ini. Jika kita perbaiki, akan terlihat baru dan sempurna untuk ruang belajarku.

GHEA: Kamu benar, dan dengan warna cokelat yang sempurna dan kamu duduk di atasnya, matamu akan menonjol dan terlihat mempesona. Ya, Ampun! Lihat ini!

MAHIWAL: "Reuni Malam Jumat Kliwon 1 Suro, 13 Oktober." Bagus Ghea. Aku yakin dia pasti hadir. Kita harus mengikutinya untuk memastikan (memasukkan brosur dan tisu ke dalam jaket ninjanya) dia memang pocong mayat hidup.

GHEA: Menurutku kita sudah punya bukti-bukti yang kita perlukan. Ayo pergi dari sini.

MAHIWAL: Sebentar, aku mau mengambil bangku ini, dan kita akan bertemu lagi nanti untuk membicarakan kejadian malam ini. (Pulang dengan membawa bangku).

MAHIWAL (Berbicara melalui walkie-talkie): Ghea, aku sedang memeriksa buktinya. Upacaranya diadakan pada malam 1 Suro Jumat Kliwon sekaligus fraidei sertin. Bagaimana dengan kostum kita? Kita harus bisa berbaur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun