(Di rumah Ki Joko)
MAHIWAL: Aku memeriksa sampah organik, kamu yang daur ulang.
GHEA: Hei, apa ini? Ewww, baunya!
MAHIWAL: Tisu berdarah. Itu hanya berarti satu.
GHEA: Apa artinya?
MAHIWAL: Dia makan sesuatu yang berdarah. Hei, dia membuang bangku pendek. Kondisinya masih bagus. Kita bisa menggunakan ini. Jika kita perbaiki, akan terlihat baru dan sempurna untuk ruang belajarku.
GHEA: Kamu benar, dan dengan warna cokelat yang sempurna dan kamu duduk di atasnya, matamu akan menonjol dan terlihat mempesona. Ya, Ampun! Lihat ini!
MAHIWAL: "Reuni Malam Jumat Kliwon 1 Suro, 13 Oktober." Bagus Ghea. Aku yakin dia pasti hadir. Kita harus mengikutinya untuk memastikan (memasukkan brosur dan tisu ke dalam jaket ninjanya) dia memang pocong mayat hidup.
GHEA: Menurutku kita sudah punya bukti-bukti yang kita perlukan. Ayo pergi dari sini.
MAHIWAL: Sebentar, aku mau mengambil bangku ini, dan kita akan bertemu lagi nanti untuk membicarakan kejadian malam ini. (Pulang dengan membawa bangku).
MAHIWAL (Berbicara melalui walkie-talkie): Ghea, aku sedang memeriksa buktinya. Upacaranya diadakan pada malam 1 Suro Jumat Kliwon sekaligus fraidei sertin. Bagaimana dengan kostum kita? Kita harus bisa berbaur.