Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Penjara Bayangan: 3. Dilema Penjara Bayangan (2)

21 Juli 2025   16:16 Diperbarui: 21 Juli 2025   11:19 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aishwarya mengangguk. "Bunga matahari karya Van Gogh memudar menjadi cokelat, seperti bunga asli. Perlahan-lahan mati karena catnya rusak karena cahaya. Kamu bisa menutupi kegelapan dengan warna kuning, tetapi pada akhirnya warna itu akan meresap."

***

Ada potongan aneh di antara adegan, saat sutradara mencoba efek mewah tetapi tidak berhasil: Aishwarya menatap buku catatan kuning dari adegan sebelumnya, lalu dia jatuh ke dalamnya, dengan kata-kata dan ilustrasi sketsa berserakan di sekitarnya waktu dia jatuh. Dia jatuh seperti Alice yang jatuh ke lubang kelinci di Negeri Ajaib, kecuali bahwa dia jatuh ke masa lalunya sendiri.

***

Aishwarya mengisi keranjangnya dengan jatah makanan selama dua minggu, jumlah terbanyak yang boleh dibeli Shady dalam satu kali transaksi. Efisien tanpa menimbun. Aturan itu penting dan baik, seperti yang telah dipelajari semua orang dari pemberontakan Shady. Kenangannya tentang kerusuhan itu anehnya berwarna sepia, dengan bau apek dan gemerisik samar yang selalu ada di latar belakang, seolah-olah dicetak di koran lama.

Jendela pecah karena penjarahan. Kekacauan saat gerombolan Shady berkumpul di jalan. Kemudian, muncullah rasa damai yang indah saat ketertiban dipulihkan, seperti cahaya keemasan hangat matahari setelah hujan. Namun, bahkan saat memikirkan kedamaian, Aishwarya tidak dapat menghilangkan bau lembap dan suara gemerisik yang aneh.

Aishwarya mencoba untuk fokus. Dia telah mencurangi waktu tidur selama berminggu-minggu, begadang untuk membaca buku-buku sains tentang pembentukan dan mengingat memori.

Buku-buku itu  tidak sepenuhnya ilegal. Buku-buku itu ditulis dengan kedok novel fiksi ilmiah. Dengan ilustrasi yang menarik dan karakter yang tidak dijelaskan dengan baik, yang menjelaskan cara kerja pikiran dalam informasi yang tidak relevan dengan alur cerita.

Dia merasa seperti berada di ambang terobosan. Dia tahu bahwa mereka ada di kepalanya, menyaring realitasnya, mengubah ingatannya. Yang dia butuhkan adalah cara untuk melarikan diri dari kebohongan mereka.

Bagaimana kamu membebaskan diri dari penjara pikiranmu sendiri?

Aishwarya menunggu di antrean kasir, berhati-hati untuk tidak bertemu dengan tatapan Warga Negara dan Shady yang berdiri menunggu dengan kereta dan keranjang. Kalau dia beruntung, dia bisa masuk dan keluar toko hanya dengan satu interaksi. Pelanggan lain punya tujuan yang sama---berhasil melewati antrean dan tidak berbicara dengan siapa pun, tidak berinteraksi dengan siapa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun