Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 134: Ciuman

25 Februari 2024   09:51 Diperbarui: 25 Februari 2024   09:55 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Kita sudah berciuman selama lima menit. Menurutku, itu adalah perilaku yang aneh bagi seorang gadis yang baru saja menolak lamaran pernikahan.

Akhirnya, kamu mundur dan menempelkan keningmu ke jidatku.

"Mungkin sebaiknya kamu tidak menciumku seperti itu jika kamu tidak mau menikah denganku."

Aku menoleh. "Bronte berkata, 'Merupakan hal yang serius, aneh, dan berbahaya bagi seorang wanita untuk menjadi seorang istri.'"

"Apakah kamu selalu punya quote Charlotte Bronte untuk semua kejadian?"

"Dia tidak salah. Selain kegemaranku pada sastra, kamu sebenarnya tidak begitu mengenalku."

Kamu menarik diri dan menyilangkan tangan dan menatap ke luar jendela. Cahaya bulan menyinari air teluk yang hitam pekat tepat melewati teras belakang, dan seekor burung malam bernyanyi untuk kekasihnya dari tepi hutan bakau. Burung lain menanggapi panggilannya. Nyanyian yang meredakan stres-ku.

Itulah sebabnya kita biasanya nongkrong di rumahmu daripada di apartemenku yang berisik di pusat kota.

Aku tidak memilih untuk jatuh cinta dengan cowok yang tinggal di tepi pantai. Itu hanya sebuah kebetulan.

Saat aku memikirkan apa yang harus kukatakan, teleponku berdering. Dari ibuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun