Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Tabrakan

2 September 2023   09:11 Diperbarui: 2 September 2023   09:33 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari pemakamanku, aku menyembunyikan bagian tubuh favoritku.

Aku mengubur hatiku di bawah batu bulan. Menjejali bola mataku ke dalam rongga mata patung Roro Jonggrang. Menanam sejumput rambutku di kebun rambutan.

Kekasih gelapku sangat sedih. Dia mereguk es goyobod untuk menghormatiku sembari tersengguk, mengikis sisa-sisa roti dengan sendok teh gagang panjang.

Aku memberi tahu dia di mana dia akan menemukan lengan kiriku---di kebun binatang, digantung di dahan pohon jambu monyet dekat kandang orang utan. Dia satu-satunya penghuni area primata yang ada di hari kemarau gersang, memeluk dirinya yang berbaring di atas tumpukan daun kering gugur, girang dan telanjang, meringkuk di balik jeruji kandang.

Cikarang, 2 September 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun