Ketika masih muda, aku bermimpi berbaring di gurun, di bawah bintang-bintang. Membuat tenda dengan selimut dan beberapa gagang sapu di halaman belakang.
Tempat berlindung adalah yang paling penting. Terutama untuk mimpi, kata ibu. Jika aku tidak melindungi es loli rasa ceri, maka akan menjadi pahit. Aku selalu memperhatikan kualitas rasa.
"Begini saja, Sayang," suara istriku datang dari ujung selasar. "bagaimana jika kita bawa dua rasa es loli untuk dibagi-bagi dengan yang lain?"
Tas perlengkapan mandi ditutup dengan ritsleting yang keras. Pada hari pernikahan kami, ibu memperingatkanku bahwa tidak akan ada yang tersisa jika aku berbagi terlalu banyak tentang diriku dengan orang yang salah. Hari-hari ini aku bertanya-tanya apakah itu benar-benar penting. Semua orang menghilang pada akhirnya.
Meninggalkan kamar mandi, aku menatap setelan hitam klasiknya dan gaun hitam istriku yang diletakkan berdampingan di tempat tidur. Pakaian poliester yang serasi berwarna gelap, kusut, dan berbau karena jarang dipakai. Hanya untuk pemakaman, pikirnya dalam hati.
Aku menelan ludah dengan susah payah melawan luka bakar yang membekas di tenggorokan., rindu untuk didinginkan oleh es loli rasa ceri yang menunggu diam di dalam kulkas.
Bandung, 14 Oktober 2022