Dia mendorongnya dengan lembut ke tempat tidur, tangannya diam sejenak di dada Tyas untuk merasakan detak jantungnya. Antara cinta, syukur, dan rasa malu yang dia benci bermain di wajahnya.
"Pergilah," katanya lembut. "Kamu tidak ingin terlambat."
Tyas mengangguk dan berbalik. Semenit kemudian, suara pintu depan terdengar ditutup.
Opik menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur. 8:04. Dia masih bisa tidur selama satu jam.
Rutinitas yang sama setiap hari, termasuk Minggu pagi.
Bandung, 9 Oktober 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI