Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 23)

28 September 2022   12:30 Diperbarui: 28 September 2022   12:34 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku tersenyum. "Kamu tahu David. Dia selalu dalam masalah."

Dia menggelengkan kepalanya dengan tidak sabar. "Kamu tahu apa yang kumaksud. Masalah serius."

Aku berpikir sejenak. Ratna tidak bodoh dan tidak ada gunanya mencoba membohonginya. Yang bisa kulakukan hanyalah menunda memberi jawaban yang jujur.

"Kenapa harus dia? Selain itu, bahkan jika dia, dia bisa menjaga dirinya sendiri."

"Aku tidak yakin tentang itu, Han. Sejauh menyangkut David, tidak perlu menyembunyikan apa pun dariku. Kamu tahu itu. Kamu akan terkejut dengan apa yang kuterima sejak kami bertunangan."

"Tidak ada yang mengejutkanku tentang David," kataku datar.

"Bagaimanapun, aku punya hubungan dengannya," bantahnya. 'Jika dia dalam masalah, aku ingin tahu apa itu."

"Kalau aku tahu sesuatu, aku akan memberi tahumu," aku meyakinkannya. "Tapi aku sama gelapnya denganmu."

Jelas saja Ratna curiga. Sebelum aku bertemu Joko Seng, pada dasarnya aku mengangkat bahu dan tak peduli tentang David sama sekali. Sekarang, tanpa alasan yang jelas yang bisa dia lihat, aku sangat ingin menemukannya seperti dirinya sendiri.

"Aku telah mendengar dari akuntanku panjang lebar tentang lindung nilai, dan aku harus menemukan David secepat mungkin. Jika kamu dapat membuatkanku daftar teman-temannya, aku akan sangat berterima kasih'".

"Apakah memang hanya itu yang ingin kamu katakan kepadaku?" tuntut Ratna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun