Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Sunyi

13 Juni 2022   22:00 Diperbarui: 13 Juni 2022   22:57 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kau berkata padaku bahwa kita akan selalu bersama
saat kita menua dan rumah kita sepi
kita kan lepas landas keliling dunia
jalani hidup sekali lagi

kau bilang padaku bahwa kau membayangkan
menimang cucu yang baru lahir
malam tanpa tidur penuh kegembiraan
duduk berdampingan, kopi secangkir

kau beri tahu aku bagaimana nanti
ketika kita akhirnya mendapatkan waktu kita sendiri
anak tumbuh dan pergi
tinggal hanya kita di awal lagi

kau mengatakan padaku bahwa
di sisiku kau kan slalu berada
untuk gelar dan wisuda
pada saat-saat bahagia
dan foto-foto ceria

kau bilang padaku kita kan siap
tuk petualangan besar terhebat
cadik perahu usang dan kepak sayap
perjalanan bermil-mil ke banyak tempat

kau memberi tahuku suatu hari kita kan menikah
dikelilingi sanak keluarga dan teman dan kue raksasa
Suatu hari hanya untukmu dan aku
hari untuk menjadi kita

kau bilang padaku semuanya akan baik-baik saja
saat kita duduk bersama di serambi berdebu
angin dingin menghantam dahan angsana
kita menunggu kehangatan dari ciuman syahdu

kau berjanji padaku bahwa akan berada di sana bersamaku
menikmati musim semi mendepak musim dingin
kuncup daffodil cerah menyembur menembus lumpur
lonceng biru membanjiri semak belukar

kau bilang padaku kau tak ingin tinggalkanku
tak ada yang bisa kulakukan
kau katakan padaku bahwa semuanya akan baik-baik saja
agar aku tidak bersedih terlalu lama

aku memberi tahumu
hidupku berubah retak
aku memikirkanmu
diam tak bergerak

matahari di akhir musim panas membelah awan
rumah kita sunyi

Bandung, 13 Juni 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun