Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Warisan

15 Februari 2022   22:03 Diperbarui: 15 Februari 2022   22:26 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak. Hanya operasi ringan sekitar enam puluh tahun lalu."

"Itu operasi regenerasi otot, bukan tulang."

"Berarti memang saya belum pernah mengganti tulang yang ini."

"Sudah waktunya kalau begitu. Tulangmu berumur dua ratus dua belas tahun. Saya tak menyangka bisa bertahan selama ini."

"Keluarga saya memiliki tulang yang kuat. Apakah sulit mendapatkan penggantinya?"

"Sama sekali tidak. Saya bisa menumbuhkannya  untukmu dalam seminggu. Kita bisa menggantinya di sini."

"Kedengarannya bagus. Kalau begitu sampai jumpa minggu depan." Raisya mengetuk udara, memunculkan layar untuk mengatur jadwal pribadinya.

Dokter Yun Yan menjentikkan jarinya ke dinding, dan catatan medis Raisya yang panjang bergulir di udara. "Raisya, saya pikir kamu mungkin perlu berkonsultasi dengan pengacara sebelum kita mengganti tulangmu."

"Pengacara? Mengapa?" tanya Raisya.

"Kalau tulang ini diganti, berarti kamu telah mengganti lebih dari 90 persen tubuh aslimu dengan material baru. Menurut hukum, kamu menjadi orang lain."

"Itu tidak mungkin, Dokter Yan. Saya tidak akan pernah mengganti otak saya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun