Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 3: Suami Keparat atau Istri Psikopat?

2 Mei 2021   04:35 Diperbarui: 2 Mei 2021   05:08 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: thenakedlifecoach.com

"Jadi semua ini tak berguna?" dia berbisik. "Semuanya ... sia-sia?"

Kegembiraan mengikuti kelompok pengarang yang memburu sebanyak mungkin salinan kutipan novel yang dapat mereka temukan, baru dan usang. Setiap kali pula mendapatkan hal yang sama: keinginan mereka menjadi kenyataan.

Dan kini sudah waktunya 'Suami Keparat atau Istri Psikopat?' diakhiri dengan kematian tokoh perawi jahat Rama.

"Baiklah," kata Bay. "Luar biasa."

Novel keroyokan mereka telah mengalami transformasi menyusul perkosaan berjemaah terhadap teks yang mereka gali. Entah sudah berapa kisah film yang diadaptasi dari urban legend secara ajaib berubah, mencerminkan akhir yang mereka sukai. Untuk memerikan kematian Rama oleh Shinta, salah satu potongan adegan 'Suzanna Wanita Harimau', adaptasi terbaru tanpa malu-malu. Raut muka Jeffry Woworuntu yang bergelambir memang, semua sepakat, tak ternilai harganya.

"Kita berhasil," kata Bay, di antara kegembiraan dan rasa haru. "Kita behasil menamatkan 'Suami Keparat atau Istri Psikopat?' setelah tiga belas putaran. Dua puluh tujuh ribu tiga ratus tujuh kata. Apa yang kita buat selanjutnya?"

Lely menggosok-gosok kedua tangannya. Icha mengangkat tangan. "Bagaimana kalau ...."

"Kalau apa?" tanya Rita tak sabar.

"Aku akan membuat martabak," Lely berjanji.

***

Dua minggu kemudian, mereka berkumpul kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun