Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengakuan Seorang Supir Taksi

15 Juni 2021   06:08 Diperbarui: 15 Juni 2021   06:28 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     laki-laki hidung belang 
      mucikari asu buntung 
      masih bisa bilang: ampun

akan kuhabisi politisi keji
 dengan gegar dentuman
 tumpaskan benalu

     cukup sekian renungan
      dari seorang veteran
      kini supir taksi

 

Bandung, 23 Maret 2016

 

Terinspirasi film

Taxi Driver (Martin Scorsese, 1976)
 
Seorang veteran Perang Vietnam dengan gangguan jiwa bekerja sebagai sopir taksi setiap malam di kota New York, dan ketika melihat dekadensi dan kebatilan mendorongnya untuk melakukan aksi kekerasan, dan dalam proses itu, ia menyelamatkan seorang pelacur anak-anak.

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun