Kevin: Pertemanan kita mah ga bakal pecah gara-gara hal kecil begitu (kemudian waktu  berhenti dan lampu menyorot ke kevin)
Kevin: Kalian mau tau tidak bagaimana pertemanan kita dimulai (melihat ke penonton)
Adegan 2 :
(properti ganti dan Kevin menjadi narator)
Narator: Pertemanan indah kami bermulai sejak seorang wanita parubayah meminta  mohon pertolongan di depan rumah kami. Sambil mengendong anaknya, ibu itu  meminta pekerjaan dan juga tempat tinggal untuk dia dan anaknya.
Ibu A.: Pak, tolong saya pak (sambil mengetuk-ngetuk pagar depan rumah kevin dan  sambil menggendong kevin sambil ada tertutupi dengan tanah )
Narator: Lalu bapak saya keluar melihat ibu itu dengan rasa iba. Lalu terdengarlah suara  tangisan bayi yang sedang mengalami demam tinggi
Bapak K.: (langsung berlari ke depan pagar dan melihat kondisi ibu tersebut) Ayu bu, masuk
Narator: Karena rasa iba dari rasa bapak saya, lalu ayah saya langsung menerima ibu  tersebut.
Narator: Seminggu kemudian anak dari ibu trebut kembali ceria seperti semula dan ibu dari  anak tersebut memiliki hutang budi terhadap bapak saya sehingga ia bekerja  kepada baka saya.
Narator: 5 tahun kemudian saya pertama kali merasa malu meilihat dan mendekati anak  tersebut, tetapi dia tetap mendekati saya dan mainan saya. Ternyata pemikiran  saya dan dia sama dan sejak saat itu saya dan Ahmad selalu bermain bersama.