Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Terduga

31 Maret 2024   22:35 Diperbarui: 1 April 2024   20:09 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Laut Malam dengan Wanita yang Merenung (Pexels.com/Alax Matias)

Puisi | Tak Terduga

Di bawah remang malam yang lembut,
Langkahnya terhenti, hati pun membara,
Saat hembusan angin membelai wajah,
Dan aroma bunga-bunga malam menguar.

Dia, yang hatiku jadi rumah,
Membawa perasaan dalam diam,
Seakan mengulang kisah-kisah lama,
Di mana cinta dan takdir menyatu dalam sejarah.

Aku tahu tentang perasaannya yang nyata,
Di balik senyum yang ia sematkan,
Seperti melodi kuno yang mengalun,
Menyiratkan perjalanan panjang ke masa lalu.

Mungkin aku seperti batu yang teguh,
Tak tergoyahkan oleh ombak cinta,
Namun gelombang emosi menghantam,
Merasakan getaran dalam keheningan.

Maafkan aku, oh wanita penuh cinta,
Aku, terpaku dalam kehampaan,
Seakan terdampar di tepian lautan,
Mendengarkan nyanyian angin yang meminta ampun.

Di bawah bintang yang bersinar terang,
Aku berharap kau menemukan bahagia,
Sebagaimana warna-warni langit senja,
Menggambarkan kisah cinta yang tak terduga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun