Katanya, 2019 sudah hampir selesai.
Semua orang sangat sibuk dengan mimpinya masing-masing. Menyelesaikan mimpi-mimpi yang pernah ditulis di awal tahun.
Mengejar pencapaian karir dan bisnis, mengejar target #2019GantiStatus dan banyak lagi hal yang dikejar.
Lalu, kita merasa menjadi orang paling hancur ketika apa yang terjadi ternyata di luar rencana kita.
Sudah di penghujung tahun, karir dan bisnis masih belum juga meningkat. Sudah sekian lama diperjuangkan, jodoh belum nampak juga.
Kita lupa, bahwa segala hasil bukan kuasa kita. Tugas kita hanya berupaya sekuat tenaga, lalu menggenapkan dengan setulus-tulusnya doa.
Sisanya, kita menyerahkan sepenuhnya kepada yang Maha Kuasa.
Kita tidak perlu sibuk mencampuri, bahkan menuntut apa yang sudah menjadi tugas-Nya. Kita ini hamba tidak punya hak apa pun untuk mengatur Tuhannya.
Terlepas dari apa-apa yang kita kejar, namun belum juga tercapai. Tidak mengapa. Selama kita sudah mengupayakan sebaik-baiknya, biar Allah yang menyelesaikannya.
Jangan sampai karena Allah menunda pemberian-Nya, membuat kita berputus asa atas rahmat-Nya. Percayalah, Allah sudah menyiapkan sesuatu disaat yang terindah.
Kini, daripada sibuk membandingkan, sibuk berlari mengejar ketertinggalan. Berhenti sejenak, renungkan, apa niatmu sudah lurus? Jalanmu sudah tepat?
Jangan-jangan, tertundanya sesuatu yang kita inginkan, karena niat dan jalan yang kita pilih adalah sesuatu yang tidak Allah sukai.
Tidak perlu menengok kanan kiri untuk membandingkan, "Kok mereka sudah bisa ini itu."
Hidup ini bukan lintasan balap lari dengan orang lain. Melainkan, dengan diri kita sendiri di hari-hari sebelumnya.
Tugas kita, menjadi lebih baik dari diri kita kemarin. Bukan menjadi lebih baik dari orang lain.
Jika orang lain sudah berhasil mencapai ini itu. Pasti ada upaya terbaik yang dilakukan tanpa kita ketahui.
Selamat memperjuangkan mimpi-mimpi yang belum selesai. Penuhi hati dengan rasa syukur dan nikmati setiap jalan-Nya.