Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Jeritan Malam

29 Februari 2024   14:36 Diperbarui: 29 Februari 2024   14:37 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi jeritan malam - atanshoo (Kym Mackinnom on unsplash)

Jeritan Malam
(Atanshoo)

Malam merayap bagai hantu
Menelan sunyi dalam kelam
Hanya suara jangkrik yang bersahutan
Mengiringi jeritan pilu di malam

Bintang-bintang redup bagai mata sayu
Menatap nestapa yang tak terperi
Air mata mengalir bagai sungai
Menyiram luka hati yang perih

Di sudut malam, sesosok tubuh meringkuk
Menangis dalam keheningan yang kelam
Doa dibisikkan dengan suara lirih
Memohon secercah harapan di malam

Namun, malam tak memberi jawaban
Hanya kegelapan yang menyelimuti
Jeritan malam terus menggema
Menandakan sengsara yang tak terkira

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun