Mohon tunggu...
Asep Sukarna
Asep Sukarna Mohon Tunggu... Freelancer

Penjaga aroma yang tidak pernah selesai. Menulis bukan untuk menjelaskan, apalagi mengejar rating. Aku menulis hanya untuk menyeduh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Judul Bab 5 Menunggu Napas Sendiri

7 Agustus 2025   04:52 Diperbarui: 19 Agustus 2025   04:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raka bercerita tentang masa pasca proyek, tentang kota-kota yang dilewatinya, tentang keputusan-keputusan yang tidak pernah benar-benar mudah.

Ia menyebut Temanggung, menyebut kopi, menyebut rumah yang kini menjadi arsip hidup---bukan sekadar tempat tinggal.

Suci mendengar. Kadang tersenyum, kadang menunduk.

Ia pun bercerita: tentang menjadi janda di usia muda, tentang birokrasi yang kadang membuatnya kehilangan arah, tentang kehilangan tanpa prosesi, tentang memo tubuh yang tidak pernah sempat ia tuliskan.

"Dulu aku ingin menulis... tapi tak pernah punya ruang cukup tenang," ujarnya.

Raka menimpali, "Kadang ruang tenang justru muncul saat kita berhenti mencari."

Percakapan itu seperti aliran teh tubruk yang tak pernah terlalu panas, tapi juga tidak dingin.

Tidak ada kata 'maaf' yang berulang, tidak ada 'kenapa' yang dipaksakan.

Yang hadir hanyalah tubuh-tubuh memo yang akhirnya saling duduk, bukan saling menuntut.

Suci merapikan map dan mengirimkan satu pesan pendek ke ponselnya---matanya menatap layar, tapi jari-jarinya bergerak ringan, seolah tidak sedang terburu.

"Aku sudah kirim ke staf. Agenda siang ini bisa mereka teruskan," katanya tanpa nada berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun