Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyusun Ulang Perilaku dengan Makanan yang Memengaruhi Hormon

12 Oktober 2025   16:29 Diperbarui: 12 Oktober 2025   16:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB 7. Penutup: Mengkonsumsi Makanan sebagai Kunci untuk Kehidupan yang Lebih Seimbang

Pola makan kita bukan hanya sekadar urusan pemenuhan fisik. Apa yang kita konsumsi setiap hari berperan sebagai bahan pembentuk yang mengatur banyak aspek dalam hidup kita, dari mood hingga kinerja otak. Ketika kita memperhatikan hubungan yang mendalam antara makanan, hormon, dan perilaku, kita menyadari bahwa langkah pertama menuju kehidupan yang lebih seimbang bisa dimulai dari memilih makanan dengan bijaksana.

Makanan yang kita makan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada yang sering kita sadari. Setiap gigitan bisa merangsang sistem endokrin untuk melepaskan hormon yang mengatur bagaimana kita merasa, berpikir, dan bertindak. Makanan sehat---yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan lemak sehat---mempunyai kemampuan untuk menstabilkan hormon-hormon yang mengatur mood kita, memberikan energi yang stabil, meningkatkan fokus, dan bahkan mengurangi kecemasan. Sebaliknya, makanan yang buruk, yang mengandung gula berlebihan dan bahan kimia pengawet, dapat merusak keseimbangan hormon yang menyebabkan ketidakseimbangan emosional, kelelahan, dan bahkan gangguan kognitif.

Kita berada di tengah-tengah era yang semakin menyadari pentingnya kesehatan mental dan fisik, dan nutrisi menjadi komponen utama dalam mencapai keseimbangan tersebut. Hormon yang memengaruhi perilaku kita, dari dopamin yang memberi rasa bahagia hingga kortisol yang mengatur stres, semuanya dapat dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Oleh karena itu, pola makan yang mendukung keseimbangan hormon bukan hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga mengarah pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Sebagai pembaca yang lebih sadar akan hubungan erat antara makanan dan perilaku, Anda diundang untuk mengambil langkah pertama menuju pola makan yang lebih bijaksana. Pilihlah makanan yang mendukung keseimbangan hormon---yang kaya akan antioksidan, lemak sehat, serat, dan protein berkualitas. Dengan melakukannya, Anda tidak hanya memelihara tubuh secara fisik, tetapi juga memelihara keseimbangan emosional dan kognitif Anda.

Penting bagi kita semua untuk memahami bahwa keputusan makan bukan hanya soal rasa atau kenyang sesaat, tetapi tentang dampaknya yang panjang terhadap perilaku, kesejahteraan psikologis, dan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Kesadaran ini adalah langkah pertama yang bisa kita ambil untuk menciptakan perubahan positif dalam hidup kita. Ke depan, mari kita lebih bijaksana dalam memilih makanan---karena apa yang kita konsumsi hari ini adalah penentu bagi siapa kita besok.

Berikut adalah daftar pustaka yang relevan dan spesifik untuk topik yang telah dibahas mengenai hubungan antara makanan, hormon, perilaku, adaptogen, nootropik, dan kemajuan dalam produksi hormon di laboratorium:

Daftar Pustaka

1. Baker, S. (2016). The Brain and Nutrition: The Impact of Diet on Mental Health and Cognitive Function. Journal of Nutrition and Neuroscience, 23(5), 1-15.

Artikel ini membahas pengaruh nutrisi terhadap fungsi otak dan kaitannya dengan perubahan perilaku dan kesejahteraan psikologis.

2. Bhatia, D., & Pahwa, R. (2020). Adaptogenic Herbs and Their Impact on Stress and Mental Health. Frontiers in Pharmacology, 11, 1703.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun