Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyusun Ulang Perilaku dengan Makanan yang Memengaruhi Hormon

12 Oktober 2025   16:29 Diperbarui: 12 Oktober 2025   16:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogurt dengan madu dan biji labu: Yogurt kaya probiotik yang mendukung kesehatan mikrobiota usus, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produksi serotonin.

C. Tips Praktis dalam Memilih Makanan yang Mendukung Pengaturan Hormon dan Perilaku

Untuk mengatur pola makan yang memengaruhi hormon, ada beberapa tips praktis yang dapat diikuti:

1. Tentukan Pola Makan dengan Porsi Seimbang: Hindari pola makan yang terlalu banyak karbohidrat sederhana, seperti makanan olahan dan gula, yang dapat menyebabkan lonjakan insulin yang tidak stabil. Fokuskan pada karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan protein dalam setiap waktu makan.

2. Konsumsi Makanan yang Mengandung Mikronutrien Penting: Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin D, magnesium, dan selenium, dapat mengganggu keseimbangan hormon. Pastikan pola makan Anda kaya akan buah-buahan, sayuran, dan makanan berbasis nabati.

3. Perhatikan Waktu Makan: Cobalah untuk makan dalam pola yang konsisten setiap hari, seperti makan tiga kali sehari dengan camilan sehat di antara waktu makan. Mengatur waktu makan dapat membantu tubuh Anda menjaga ritme sirkadian dan keseimbangan hormon sepanjang hari.

4. Hindari Stres Pencernaan: Makanan yang sulit dicerna atau memicu peradangan, seperti makanan cepat saji, alkohol berlebihan, atau kafein, dapat meningkatkan kadar kortisol---hormon stres---yang berdampak negatif pada perilaku dan kesejahteraan. Cobalah untuk makan dalam suasana yang tenang dan hindari makan berlebihan.

D. Kesadaran Akan Efek Jangka Panjang dari Pola Makan yang Buruk pada Perilaku dan Kesejahteraan Psikologis

Pola makan yang buruk, yang melibatkan konsumsi makanan olahan, gula berlebihan, dan makanan tinggi lemak trans, tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik tetapi juga dapat mengganggu keseimbangan hormon yang berhubungan langsung dengan perilaku dan kesehatan mental. Perubahan dalam kadar hormon, seperti kortisol, insulin, dan dopamin, dapat menyebabkan fluktuasi mood, kecemasan, depresi, dan masalah kognitif.

Makanan yang tidak bergizi dan tinggi gula juga dapat mengganggu mikrobiota usus, yang memengaruhi produksi serotonin---hormon utama yang mengatur mood dan emosi. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi perilaku jangka panjang, yang mengarah pada gangguan mental dan fisik yang lebih serius.

Kesimpulannya, pola makan yang sehat dan teratur, yang mendukung keseimbangan hormon tubuh, memainkan peran penting dalam mengelola perilaku, mood, dan kinerja kognitif. Dengan memilih makanan yang mendukung kesehatan hormon, kita bisa mengoptimalkan kualitas hidup, memperbaiki kesehatan mental, dan memastikan bahwa tubuh dan pikiran kita berfungsi pada potensi tertinggi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun