Ini bagian seriusnya. Jangan pernah merasa rumah tangga kita "steril" dari kemungkinan perselingkuhan. Justru orang yang merasa kebal itu biasanya paling gampang tumbang. Godaan itu kayak bakteri: nggak kelihatan, tapi selalu ada di sekitar.
Sistem imun itu bukan berarti curiga tiap hari, ngecek HP pasangan tiap lima menit, atau pasang CCTV di ruang tamu. Sistem imun artinya: bangun komunikasi yang jujur, rawat rasa kagum, dan jangan pernah berhenti jadi menarik buat pasangan. Kalau pasangan udah nggak saling kagum, gampang banget hati lirik ke luar.
Bayangin aja kalau tubuh kita merasa steril. Kita malas olahraga, makan sembarangan, tidur ngaco. Begitu flu datang, langsung tepar. Sama juga, kalau pernikahan merasa kebal, godaan sekelas DM iseng di Instagram aja bisa bikin goyah.
4. Jangan Lengah Sama "Kuman Kecil"
Banyak rumah tangga hancur bukan karena bom besar, tapi karena retakan kecil yang dibiarkan. Awalnya cuma malas ngobrol, terus jadi malas bercanda, lalu jadi malas pulang. Eh, lama-lama hilang arah.
Kuman kecil itu misalnya: suami ngerasa "nggak dihargai", istri ngerasa "nggak diperhatiin". Hal-hal receh yang kalau ditumpuk bisa jadi tumor hubungan. Sama kayak bakteri, mencegah lebih gampang daripada mengobati.
5. Jangan Serius-Serius Amat
Kadang yang bikin pernikahan awet itu bukan cuma komitmen, tapi juga humor. Istri salah masak? Jangan dimarahin, cukup bercanda, "Ya udah, anggap ini eksperimen kuliner." Suami salah beli popok? Jangan ngambek, cukup bilang, "Oke, bayi kita sekarang pakai merek premium, padahal isi dompet kita kelas subsidi."
Pernikahan itu terlalu panjang kalau dijalani dengan muka tegang. Sesekali harus ditertawakan juga, biar nggak terasa kayak hidup di bawah tekanan KPI perusahaan.
6. Ingat, Cinta Itu Kerja Harian
Banyak pengantin baru merasa cinta cukup jadi bahan bakar permanen. Padahal, cinta itu kayak pulsa: kalau nggak diisi ulang, ya habis juga. Nggak ada istilah "sekali nikah, beres selamanya". Tiap hari butuh kerja: komunikasi, perhatian, kompromi, dan tentu saja, sabar menghadapi kebiasaan-kebiasaan kecil yang kadang nyebelin.