Dan kamu bukan satu-satunya.
Banyak orang belajar mencintai diri sendiri justru setelah terlalu lama bertahan pada seseorang yang hanya tahu cara mendekat, tapi tak pernah belajar bertahan.
Kamu pun akhirnya pelan-pelan belajar:
Bahwa perhatian bisa datang tanpa cinta.
Kedekatan bisa terasa nyata, tapi tak punya arah.
Dan sinyal bisa hangat... tapi juga menyesatkan.
Kita hidup di zaman di mana semua orang ingin dekat, tapi sedikit yang benar-benar siap bertumbuh bersama.
Kamu mulai berhenti menafsirkan emoji hati sebagai rasa.
Berhenti mengira balasan cepat sebagai tanda sayang.
Berhenti mengukur cinta dari berapa sering dia muncul... dan mulai melihat:
apakah dia pernah benar-benar bertahan saat hubungan diuji?
Dan di situ kamu harus sadar...
Kamu nggak butuh seseorang yang hanya pandai hadir.
Kamu butuh seseorang yang tahu ke mana dia ingin berjalan,
dan punya keberanian untuk mengajakmu melangkah bersama.
"Kamu nggak minta banyak. Cuma ingin diseriusin oleh seseorang yang tahu arah, bukan sekadar ingin dekat setiap kali sepi datang."
Semoga bermanfaat.
Salam Literasi!
Sanana, 20 Dzulhijjah 1446 H / 16 Juni 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI