Mohon tunggu...
asep gunawan
asep gunawan Mohon Tunggu... Pengabdi di Kabupaten Kepulauan Sula

ASN adalah jalan pengabdian, Menulis adalah jalan introspeksi pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Meja, Seribu Cerita

23 Maret 2025   03:07 Diperbarui: 23 Maret 2025   03:07 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aji membagi kurma dengan tangan gemetar.
Rania menuangkan air teh ke gelas-gelas plastik.
Pak Hasan memimpin doa dengan suara parau.
Mbak Wati menatap bubur sumsum dalam rantangnya... seolah Dito akan muncul dari uap hangatnya.

"Buka puasa itu bukan tentang kenyang," ujar Mbak Surti tiba-tiba.
"Tapi tentang mengisi ruang-ruang kosong di antara kita."

Malam terasa lebih pekat dari biasanya. Seperti ada tangan tak terlihat yang merajut kisah mereka menjadi satu.

Aji akhirnya bicara.

"Aku dipecat dari kerja part-time, Bu... Harusnya aku kirim uang ke orang tua. Tapi sekarang, aku bahkan tak bisa bayar kos."

Mbak Wati memandangnya lama.

"Aku iri. Kau masih punya orang tua."
"Dito... anakku, dia selalu bilang ingin jadi dokter. Tapi sekarang..."
Suaranya tercekat.

Pak Hasan tiba-tiba tersedak. Matanya terpaku pada Rania.

"Cucuku... juga bernama Rania. Hilang lima tahun lalu waktu jualan apel di pasar."
Tangannya mengeluarkan dompet kulit usang, memperlihatkan foto seorang gadis kecil berbaju kuning.

"Apel ini dari mana, Nak?" tanya Mbak Surti pelan.

"Tadi ada bapak-bapak baik nawarin di pasar," jawab Rania riang.
"Katanya nanti malam aku boleh ikut dia jualan lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun