Meja itu tak pernah benar-benar kosong. Ia menunggu untuk diteruskan, oleh mereka yang tahu bahwa cinta tak pernah selesai.
Tak semua 'nanti' diberi waktu. Di malam sunyi Ramadan, surat dari ibu menyadarkan Lela: cinta tak pernah benar-benar pergi.
Meja kayu tua, secangkir teh, dan empat orang asing dengan luka masing-masing. Ramadan menyatukan mereka dalam satu cerita yang tak biasa.