Mohon tunggu...
Aryanto Husain
Aryanto Husain Mohon Tunggu... photo of mine

Saya seorang penulis lepas yang senang menulis apa saja. Tulisan saya dari sudut pandang sistim dan ekonomi perilaku. Ini memungkinkan saya melihat hal secara komprehensif dan irasional.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

200 Trilyun, Stimulus Keuangan Atau Stimulus Perilaku Ekonomi Baru?

15 September 2025   08:02 Diperbarui: 15 September 2025   08:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pola pikir baru berbasis ekonomi perilaku, dana yang besar ini seharusnya bisa mengalir layaknya darah segar yang memperkuat urat nadi perekonomian. Mulai dari konsumsi rumah tangga meningkat dengan cara yang lebih sehat, ekspansi usaha UMKM/pelaku ekonomi kreatif hingga dorongan untuk melakukan investasi produktif bukan konsumtif.

Tentu banyak pilihan kebijakan berbasis perilaku yang bisa dirancang untuk mendukung suksesnya strategi pembalikan ekonomi ini. 

Pendekatan Nudge dan arsitektur pilihan, misalnya, membuat stimulus keuangan tidak hanya cair, tetapi bisa diarahkan agar mendorong perilaku produktif. 

Memberi label bahwa anggaran ini untuk "modal usaha",  secara psikologis membuat dana tidak cepat habis untuk konsumsi. Begitu halnya dengan penggunaan framing positif. Jika stimulus ini dikomunikasikan sebagai "investasi masa depan keluarga dan usaha" akan merubah persepsi bahwa ini bukan "bantuan sementara".

Alih-alih mengirim pesan default kepada calon debitur UMKM berupa tawaran skema kredit produktif sebaiknya gunakan label psikologis nudge, misalnya dengan menyebut kredit sebagai "modal usaha produktif" bukan "pinjaman". Hal ini akan meningkatkan niat menggunakan untuk investasi (bukan konsumtif). 

Menggunakan efek keteladanan (social norms) sebagai desain kebijakan berbasis narasi kolektif juag bisa mendorong kebijakan stimulus ini lebih efektif.  Narasi seperti "8 dari 10 UMKM telah menggunakan stimulus untuk memperbesar usaha", atau testimoni kisah sukses penerima bantuan  tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga membentuk budaya ekonomi yang baru di kalangan penerima dana stimulus.

Stimulus Rp200 triliun  bukan sekedar angka. Dengan sentuhan kebijakan berbasis perilaku, stimulus ini seharusnya bisa mendorong hadirnya perilaku ekonomi yang baru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun