Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menyoal Mendikbud Nadiem Makarim dan Pembayaran SPP dengan GoPay

17 Februari 2020   18:46 Diperbarui: 18 Februari 2020   05:22 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi GoPay. (Sumber Foto: KOMPAS.com/Reska K. Nistanto)

Ketika Nadiem Makarim, pendiri, dan juga Chief Executive Officer (CEO) Gojek, diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada Kabinet Indonesia Maju, muncul banyak meme di media sosial yang mengaitkan dunia pendidikan di negeri ini tidak akan lepas dengan usaha startup yang pernah digelutinya itu.

Salah satunya adalah pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), yang biasanya dibayarkan secara langsung tunai kepada tata usaha di sekolah.

Maka, ketika Nadiem Makarim sudah menjadi nakhoda Kemedikbud, tidak menutup kemungkinan akan menggunakan Gopay, yakni salah satu cara pembayaran pada aplikasi Gojek.

Ternyata meme tersebut, sekarang ini sudah menjadi suatu kenyataan. Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, para orang tua dan wali murid kini dapat membayar SPP dan biaya pendidikan lain, seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler, dengan GoPay. Pembayaran dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek di fitur GoBills.

Melalui siaran resmi, Senin (17/2/2020), saat ini ada sekitar 180 lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, sekolah, dan tempat kursus di Indonesia yang telah terdaftar sebagai mitra kerja GoBills.

Senior Vice President Sales GoPay Arno Tse menjelaskan, GoPay terus meningkatkan loyalitas pengguna dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi.

Meme Nadiem Makarim soal SPP (Tribunnews.com)
Meme Nadiem Makarim soal SPP (Tribunnews.com)
Menyikapi hal tersebut, publik pun langsung mengkritisi menteri termuda di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut. Tak sedikit yang menuding loyalitas Nadiem Makarim kepada negara dan bangsa tak lebih di baliknya terdapat conflict of interest pribadi.  

Terlepas secara de facto yang bersangkutan telah menyatakan mengundurkan diri sebagai CEO, dan memastikan tidak lagi memiliki kekuasaan membuat keputusan strategis untuk bisnis Gojek, akan tetapi  Nadiem diketahui sebagai pemegang saham di perusahaan startup itu.

Berdasarkan bocoran firma konsultasi investasi Momentum Works, Oktober 2018, pendiri Gojek Nadiem Makarim masuk dalam susunan Dewan Direksi Gojek. Ia juga memegang 4,81% total saham GoJek dengan jumlah 58.416 lembar.

Sehingga tudingan ada konflik kepentingan seorang Nadiem Makarim yang saat ini memiliki kewenangan dalam mengendalikan dunia pendidikan di negeri ini, tidak terlepas dengan masalah kepentingan urusan perutnya.

Paling tidak, sebagaimana disebutkan sampai sejauh ini ada sekitar 180 lembaga pendidikan yang telah terdaftar sebagai mitra kerja GoBills, pemasukan pendapatan ke Gojek pun akan bertambah juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun