Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Horor: Roh Surti

1 Desember 2021   16:13 Diperbarui: 1 Desember 2021   16:16 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan sabit memerah. Pucat serupa sabit berdarah, mengental. Bergerak perlahan. Sangat pelan menyapa penghuni mayapada.

Jam dinding kuno berdetak sebelas kali, sinar bulan sabit meredup. Awan-awan nan gelap menutupi, beriringan. Kegelapan menyelimuti rimbun pepohonan, ranting-ranting, dan dedaunan. Merupa makhluk-makhluk semu yang seakan bermunculan. 

Sebuah rumah besar dan kuno. Seakan enggan mengantuk. Masih tegar menunggu keganjilan yang dijanjikan.

Di beranda, seorang perempuan tua tengah memangku bayi. Punggungnya yang setengah bungkuk, betah bersandar di tiang beton yang mulai kusam.

"Andaikan saja...." Gumam perempuan tua.

Mata keringnya sedikit berkaca-kaca. Tak sanggup meneruskan keluh-kesah. Hanya memandang bulan sabit yang kembali menyembul dan semakin memerah.

****

"Andaikan kenapa, Mbok?"

Mbok Sum menoleh ke samping kanan. Dilihatnya sosok perempuan muda. Perempuan semampai berbalut kain putih. Kain yang menutupi tubuhnya dari pundak hingga ujung kaki.

"Kau kah, Surti?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun