Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Engkaulah Napasku

11 Juni 2021   19:51 Diperbarui: 11 Juni 2021   20:06 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya menerawang. Sumber: birgl on Pixabay.com

Langit menjauh, saat harapan aksara masih dianggap merangkak, mendatangi iklan anak-anak berhias emas yang ditebarkan. Aksara tak bersayap, belumlah menjelma elang perkasa nan kuat ingatan. Pada senja, harapan-harapan dihanyutkan dari tepian lautan.

Dalam gelap, senja menuntunnya menuju terangnya sinaran. Saat raga aksara mulai tak utuh dan hampir terjatuh, sandaran menyediakan ribuan dan bahkan jutaan kebermaknaan. Pada senja yang telah ingin rebahan, guratan pena kembali memunguti makna-makna kehidupan, dipinggirkan dan dipinggirkan.

Tujuan aksara adalah napas. Setiap detikmu menyediakan jalan pulang. Sedang tiga pintu, kau tutup tanpa ampunan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun