Sepagi ini surga mendatanginya. Membawa janji sepasang pengantin yang masih berjinjit. Saat detak waktu lemah meraba tanda.
Sepasang pengantin, duduk berjinjit di pelaminan. Bahagia adanya. Menunggu giliran panggilan jiwa. Ada banyak pilihan-pilihan. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan.
Pilihan-pilihan dan kemungkinan-kemungkinan sudah tertanam di taman hijau. Riang bermain berkejaran di pelataran. Enggan didudukkan di etalase. Sejatinya!.
Sepasang pengantin, lupa janji. Lupa pada pilihan-pilihan. Lupa pada kemungkinan-kemungkinan. Jiwa-jiwa riang, tak lagi berkejar-kejaran di pelataran.
Di etalase, diperjualbelikan. Salah siapa?
Probolinggo, 17 Februari 2021
Puisi Oleh: Arif R. Saleh