Puisi menulis sebaris kegetiran, hanya sebaris kegetiran!
Puisi dan malam, begitu panjang bercerita, seperti apa?
Apa kata puisi tentang beras, tentang nasi di tengah kita
Puisi kembali ke kisah yang telah lama, kembali ke Romeo dan Juliet
Cahaya Baru di 1 Muharram adalah sebuah puisi tentang harapan dan introspeksi di Tahun Baru Hijriah, menyambut 1 Muharram dengan semangat baru
Puisi memaknai cinta ketika kita bicara, seperti apa?
kali ini puisi terkekeh-kekeh membaca napak tilas kota-kota
Puisi, kembali meratapi kehidupan, di sana, nun jauh di sana...
Ah, puisi masih merasakan kesedihan yang entah....
Rambut yang memutih, saksi bisu perjalanan, Keriput di wajah, peta kasih dan pengorbanan. Di setiap kerutnya, terukir doa dan asa.
Saat pagi menjelang dan dunia kembali berputar, kita tetap di sini, menjadi bagian dari malam yang tak terlupakan.
Ada nostalgia yang tak dapat dilepas oleh puisi di senja itu...
puisi tak akan lupa gang sapi, jakarta punya cerita, ada apa saja di sana?
di sepetak ruang, puisi kembali dibuat terkaget-kaget, ada apa?
Puisi mencoba memaknai angka-angka dari sudut sana, seperti apa?
Apa yang dapat puisi katakan dengan perang dan perang?
Apa yang bisa dirasakan bunga Kastuba di bulan keduabelas?
Apa yang dapat Desember sampaikan dengan hujan?
ini kali puisi mengisahkan tentang seorang putri. seperti apa dan siapa?
Si Butet di antara perseteruan dua penguasa, seperti apa suasananya?