Parker tertawa geli.
"Kau sengaja. Baru saja aku bermimpi bertemu wanita negro seksi!"
"Bukan aku. Itu akibat cahaya matahari," jawab Parker santai. Ia mengantarkan satu ramuan lagi untuk pasiennya.
Terdiam untuk beberapa saat ketika memandang obat tersebut, dan kini ia mulai mengoceh, "Jangan jelaskan apa pun. Aku tahu fungsinya. Ini dilengkapi zat ini, zat itu, dan berkhasiat untuk menyembuhkan sakit kepala. Aku benar?"
"Benar sekali, Tuan. Anda benar-benar berbakat menjadi asisten seorang tabib!"
"Aku bercanda. Apa ini? Aromanya cukup menusuk."
Parker tersenyum. "Isi daun mint adalah mentol, menthone dan metil asetat. Ia juga mengandung monoterpene, menthofuran, dan beberapa mineral lain. Pasienku yang mengalami sakit kepala, biasanya kuberi resep ramuan ini. Mau coba?"
Tak menunggu lama, habis sudah ramuan itu.
"Rasanya tidak enak!" protes Brown.
"Tidak semua obat itu enak, Kawan!"
Brown diam, dari wajahnya tersirat "benar juga". Tak bisa ia membalas kata-kata Parker.