Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jawaban Atas Pertanyaan Muskil

11 Juli 2020   20:01 Diperbarui: 11 Juli 2020   20:03 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pixabay.com


Sedari bibit winggi, tentu dalam keseharian kita pada masa apapun akan dipertemukan dengan pertanyaan-pertanyaan muskil. Lucunya semua orang akan bingung dan kalang kabut saat ditanya perihal, misalnya cara untuk melahirkan anak. Atau bagaimana dan siapa yang lebih memiliki dampak pada kehidupan oksigen atau air. Pertanyaan-pertanyaan itu selalu saja menyelinap seenaknya dipikiranku. Padahal pikiranku sudah aku gembok cukup rapat dan ventilasi sudah kupasang sedemikian rupa agar tidak ada celah yang dapat dihinggapi pertanyaan-pertanyaan tadi.

Aih. Sejak kapan bahasa menjadi perdebatan? mungkin memang sepanjang sejarah bahkan di zaman nenek moyang kita sudah menjadi bahasan yang tidak pernah habis dan menemui hal yang dimafhumi oleh kehendak umum. 

Adakah jalan yang dapat ditempuh oleh khalayak agar bertemu pada kemashalatan bersama yang valid?

Rupanya dari kesemua hal yang sedari tadi menjadi pertanyaan muskil itu hanyalah dialektika kosong semata.

Tidak ada yang benar-benar, benar. Atau salah yang benar-benar salah. Memang cukup aneh bagaimana struktur benar dan salah tercipta. Bagaimanapun tidak ada yang dapat menang melawan arus perkembangan zaman. Saya sedikit iri dengan Pramoedya menemukan hal tersebut lebih dahulu dibandingkan saya. 

Tentu hal-hal besar tidak tercipta dari situasi yang adem ayem. Sebentar dari tadi apa memang hanya saya seorang yang berbicara disini?

Ah, aku lupa fitur komentar hanya kuanggap sebagai angin lalu.

Ada apa dengan pertanyaan-pertanyaan muskil?

Setiap hari selalu muncul hal muskil baru lainnya.

Atau selama pandemi ini gusti memang membuat situasi yang seperti ini dengan sengaja?

Kalau bicara tentang takdir saya agak miris

miris dan iris kornea tentu berbeda

yang satu adalah kata sifat

sedang satunya adalah bagian dari struktur mata

mungkin jika kepalaku kembali diserang oleh pertanyaan-pertanyaan muskil

jawaban yang kusiapkan adalah dimana kau bertemu dengan pertanyaan muskil itu

mungkin disana pula jawabannya terdapat

sekian

jumpa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun