Namun, Ramadhan juga menghadirkan kenangan tentang kesederhanaan dan keikhlasan. Momen-momen di mana kita merasakan lapar dan dahaga, dan kita menyadari betapa beruntungnya kita atas nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita setiap hari. Dalam kelelahan dan kesabaran kita menemukan kekuatan untuk melanjutkan puasa, mengingat janji-janji Allah yang selalu benar.
Dan di antara semua kenangan itu, ada satu yang paling istimewa: kenangan tentang malam Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana kita berdoa dan merenung di dalam ketenangan malam.Â
Suasana yang penuh kekhusyukan dan keberkahan, di mana kita merasa begitu dekat dengan Tuhan dan merasakan kasih sayang-Nya yang tak terbatas.
Ramadhan dan kenangan, dua hal yang tak dapat dipisahkan. Setiap tahun, saat kita menjalani bulan suci ini, kita tidak hanya berpuasa, tetapi juga membuka lembaran-lembaran kenangan yang indah dan bermakna dalam hidup kita.Â
Dan meskipun waktu terus berjalan, kenangan-kenangan Ramadhan akan selalu tinggal di dalam hati kita, mengingatkan kita akan kebaikan, keberkahan, dan kasih sayang Allah SWT yang selalu menyertai kita di setiap langkah hidup.