Mohon tunggu...
Ari Manangin
Ari Manangin Mohon Tunggu... Editor - Penulis Ulung

Catatan Pena, dari Bumi Nusantara North Celebes

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ramadan dan Kenangan

25 Maret 2024   19:40 Diperbarui: 25 Maret 2024   19:42 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadhan, sebuah bulan yang penuh berkah dan keistimewaan, sering kali membangkitkan kenangan yang membekas di hati dan pikiran kita. 

Bagi banyak orang, Ramadhan bukan hanya tentang menjalankan ibadah puasa, tetapi juga tentang momen-momen berharga dan kenangan yang tak terlupakan.

Di dalam ingatan kita, Ramadhan selalu membawa cerita-cerita yang indah dan memikat. Setiap tahun, saat bulan suci itu tiba, aroma harum takjil yang menggoda selalu menyirami ruang-ruang hati yang damai. 

Kenangan-kenangan yang terukir begitu jelas dalam ingatan, mengingatkan kita pada momen-momen manis yang telah kita lewati bersama keluarga, teman-teman, dan saudara-saudara kita.

Ada kenangan tentang sahur yang penuh kehangatan, di mana kita bangun di tengah malam untuk menyantap hidangan bersama keluarga tercinta. 


Ada kenangan di mana kita menjaga posko ramadhan dengan mengisi waktu menunggu sahur dengan bermain kartu, mengaji dan lain sebagainya.

Suasana yang tenang dan penuh berkah di dalam rumah, dengan cahaya bulan purnama menyinari langit, menciptakan atmosfer yang tak terlupakan. Bersama-sama kita mengisi perut dengan makanan yang lezat, bersiap untuk menempuh hari yang penuh beribadah.

Kemudian ada kenangan tentang berbuka puasa, di mana kita berkumpul di meja makan dengan hidangan-hidangan istimewa yang menanti. 

Suara adzan yang berkumandang menandakan waktu berbuka, dan dengan satu suap kurma manis, kita memulai rangkaian makanan lezat yang menemani momen-momen kebersamaan yang tak terlupakan. 

Tawa dan cerita yang mengalir di bawah remang cahaya lampu akan begitu meriah, menciptakan ikatan yang semakin kuat di antara kita.

Namun, Ramadhan juga menghadirkan kenangan tentang kesederhanaan dan keikhlasan. Momen-momen di mana kita merasakan lapar dan dahaga, dan kita menyadari betapa beruntungnya kita atas nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita setiap hari. Dalam kelelahan dan kesabaran kita menemukan kekuatan untuk melanjutkan puasa, mengingat janji-janji Allah yang selalu benar.

Dan di antara semua kenangan itu, ada satu yang paling istimewa: kenangan tentang malam Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana kita berdoa dan merenung di dalam ketenangan malam. 

Suasana yang penuh kekhusyukan dan keberkahan, di mana kita merasa begitu dekat dengan Tuhan dan merasakan kasih sayang-Nya yang tak terbatas.

Ramadhan dan kenangan, dua hal yang tak dapat dipisahkan. Setiap tahun, saat kita menjalani bulan suci ini, kita tidak hanya berpuasa, tetapi juga membuka lembaran-lembaran kenangan yang indah dan bermakna dalam hidup kita. 

Dan meskipun waktu terus berjalan, kenangan-kenangan Ramadhan akan selalu tinggal di dalam hati kita, mengingatkan kita akan kebaikan, keberkahan, dan kasih sayang Allah SWT yang selalu menyertai kita di setiap langkah hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun