Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pergi dalam Balutan Luka

6 Mei 2024   18:17 Diperbarui: 6 Mei 2024   19:41 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by pixabay.com

Perih itu masih ada
Terasa di balik luka
Mengiris hati yang menangis
Pedih dan menyayat membuat miris

Terasa rindu yang teramat dalam
Namun tak bisa diungkapkan
Kau menjauh sejauh kau mampu berjalan
Meninggalkan aku yang masih terdiam

Aku heran mengapa begitu terpesona
Aku semakin terpuruk oleh mimpi-mimpi yang kubangun dalam angan saja
Dan semua sia-sia
Seperti merawat cinta yang tak ada

Baca juga: Lupa Luka Tak Bisa

Meski aku telah terluka
Aku harus menguatkan diri untuk pergi
Aku harus mampu menepis ragu
Bahwa memang antara kau dan aku tiada pernah ada cinta

Hanya luka dan air mata yang masih tersimpan di memori
Sejauh mata terpejam, bayangmu yang muncul itu kini kutepis dengan kuat yang ku bisa
Dan aku melangkah pergi dalam balutan luka
.....

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
6 Mei 2024

10-2.797

Baca juga: Pergi

Baca juga: Luka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun