Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peluru Cinta Penyapa Rindu

25 November 2022   21:47 Diperbarui: 26 November 2022   08:24 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi pixabay.com

Pada siapa hati menuju
Akhirnya hanya bisa mengungkap kata meski hanya satu
Iya rindu
Pada siapakah sang rasa berlabuh pada akhir sebuah masa pilu

Membiru rasa pada pesona
Diksi demi diksi yang teruntai karenamu
Aku berada di persimpangan ingin
Saat peluru-peluru cinta menembus hingga ke batas terdalam rindu

Apakah mampu bertahan di pergulatan batin
Apakah mampu mengoyak rasa karena hadirmu
Aku hanya ingin menutup mata karena hati terlanjur merindu
Pada usapan rasa yang terus menggelegar setiap waktu

Peluru-peluru cinta ini adalah diksi puisi
Karena ku hanya bisa merangkai rindu dalam nada sebait demi sebait
Melukiskan sesungguhnya pesonamu
Dalam setiap malam yang datang menjemput mimpi

Ah rindu
Sudahkah tertancap peluru cinta tanpa henti
Sehingga sapamu tak kunjung berakhir
Membuatku mabuk kepayang menanti lagi dan lagi

Sungguh aku yang ingin menebarkan peluru cinta di hatimu
Namun nyatanya rasa rinduku terlalu dalam
Bukti betapa peluru cintamu telah menembus hingga ke relung hatiku

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
25 November 2022

Terinspirasi frasa Peluru Cinta dari artikel Engkong Felix Tani yang begitu peduli

Salam hormat dariku ya Engkong

28-2.375

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun