Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisahku Mengikuti Acara Kopdar Kompasianer dan Pengarang YPTD

27 Agustus 2022   20:30 Diperbarui: 27 Agustus 2022   21:46 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan menuju Perpusnas.

Hari yang selalu ditunggu selama beberapa bulan terakhir. 20 Agustus 2022 sesuai jadwal ada pertemuan off line atau kopi darat bersama Ayahanda Tjiptadinata Effendi dan Bunda Roselina Tjiptadinata di Perpustakaan Nasional.

Saya berangkat dari Tangerang sekitar pukul 7 pagi. Naik angkutan kota 2x menuju Stasiun KRL Rawa Buntu. Dengan tiket KA yang sudah saya miliki, saya merasa nyaman naik KRL ke Jakarta.


KRL dari stasiun Rawa Buntu menuju Stasiun Tanah Abang saya lalu dengan bahagia. Membawa 1 tas punggung warna hitam dan 1 paper bag berisi kado untuk dua kompasianer yang sangat saya hormati di Kompasiana, Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina.

Beliau berdua datang jauh dari Australia untuk pulang ke tanah air dan berjumpa dengan keluarga besar, handai taulan dan rekan-rekan penulis. Pak Thamrin Dahlan salah satu kompasianer dan pengarang di YPTD berperan besar untuk berlangsungnya Kopdar ini di Perpusnas RI.

Kembali ke kisah perjalanan saya.

Sesampainya di stasiun Tanah Abang, sesuai petunjuk dari Bu Muthiah Alhasany,  saya naik KRL lagi tujuan stasiun Manggarai. Lalu transit 1 kali lagi di Stasiun Gondangdia. Jadi 3 kali ganti KRL untuk bisa sampai lokasi terdekat dengan Perpusnas.


Keluar dari stasiun KRL Gondangdia, saya berjalan kaki sampai perpusnas. Tentu saja dengan perjuangan tanya sana sini. Mungkin terbilang cukup dekat sebenarnya jika kita menggunakan kendaraan umum atau pribadi. Namun saya yang terbiasa jalan kaki, ingin tahu dan menyusuri jalanan ibukota dari stasiun KRL Gondangdia menuju Perpusnas.

Dan ternyata, cukup jauh buat ukuran kaki saya, eh.

Perpusnas RI

Dokpri
Dokpri
Hampir 30 menit akhirnya saya sampai di perpusnas RI. Berbekal aplikasi peduli lindungi di HP saya, masuklah dengan leluasa ke perpusnas. Aman karena sudah vaksin 3 dosis alias sudah sampai vaksin booster.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun