Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merenda Sepi

3 Juni 2022   19:33 Diperbarui: 4 Juni 2022   16:33 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto pixabay.com

Bukan aku yang pergi tapi kau yang berpaling maka yang tersisa hanya sepi.

Kuingin kau di sini, membiarkan sepi menyelinap bersama pergi. Hingga kita terlupa tentang pergi dan sepi

Meski pilihan itu menyakitkan namun harus kuterima
Kini hati terlanjur terbakar sepi

Maka

Purnama
Ke mari
Menari bersama

Melupakan pujangga yang telah memetik frasa
Memungut kata
Meracik sebuah puisi berisi duri-duri mencabik tubuh lalu menyeretnya pergi.

Entah ke mana.

Sebagaimana rindu yang pergi bersamanya

Entah kepada siapa

Dan pada akhirnya kembali hanya sepi yang menemani hati
..

Puisi Kolaborasi: Pak Felix, Pak Zaldy, Ari, Pak Budi

3 Juni 2022

4-2.184

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun