Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merajuk

5 Juli 2021   22:05 Diperbarui: 5 Juli 2021   22:14 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panas cuaca membuat rasa merajuk
Sepi dingin malam membuat batin merajuk
Gelap angkasa tinggi membuat jiwa merajuk
Dendang sunyi semilir angin pun membuat hati merajuk

Mengapakah ombak selalu menuju pantai dan pecah
Mengapakah gemerisik dedaunan sering melagukan misteri
Mengapakah senyap suasana memberikan nyeri
Mengapakah itu kembali menjadi alasan merajuk tanpa arah

Adakah kepungan rindu pada cinta yang tak sampai
Adakah samudera pemisah dua sejoli yang menyimpan asmara
Adakah relung kalbu tak terselami para pujangga
Adakah alasan utama gundah gulana membuat nurani merajuk kembali

..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
5 Juli 2021

Karya ke-1634

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun