Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekecewaan dan Pengampunan

11 April 2021   21:19 Diperbarui: 11 April 2021   21:55 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto pixabay.com

Tuhan, semua ini membuatku belajar
Memahami arti penderitaan yang mendera batin nan luka
Seberapapun usaha dilakukan untuk sebuah kebahagiaan bersama
Meski pada akhirnya namaku bagai tertukar

Aku yang menjunjung tinggi dalam sebuah kerinduan
Atas hadirnya kerukunan
Namun mengapa tetiba aku menjadi yang dipersalahkan
Tetes air mata seolah tak mau berhenti mengalir menjadi ratapan

Aku tahu ya Tuhan
Ini semua adalah sebuah pembelajaran
Akan sejatinya kasih murni hanya dari pada-Mu yang mulia
Bahwa mulut-mulut manusia bisa berbisa
Sekalipun mereka yang terdekat pada suatu masa

Kini aku hanya mengarahkan hati pada-Mu ya Tuhan
Dalam kepedihanku sujud mohon kekuatan
Agar pengampunan melingkupi nurani
Dan semua benci tersingkir dari hati

Aku tak ingin menjadi sama dengan mereka
Yang lebih suka mencari benarnya sendiri saja
Aku tak mau sekedar mencari muka
Karena kutahu Tuhanku selalu menatapku dari surga

Hatiku tak tertutupi oleh penyelidikan-Mu yang penuh kuasa
Dan aku mau berusaha sekuat tenaga yang kupunya
Untuk aku menjadi anak-Mu yang setia
Bahkan jika aku harus mendapat deraan cela

Semoga aku bisa
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
11 April 2021

Artikel ke 1464

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun