Di serindangmu yang indah mempesona
Dalam buaian mahkota mekar sempurna
Bukan menghiasi sebuah keraton megah
Hanya di atas pot berisi tanah nan basah
Namun tak terperi indah merekahmu
Terangkai dalam aneka warna berseri
Bertebaran harummu mewangikan kalbu
Sungguh siapakah tak terpikat hati
Mendung di angkasa menggelap saja
Menorehkan tanda akan hadirnya hujan
Merintik ke bumi perlahan tetesnya
Menempa kuatnya mahkota tiap helaian
Apa daya angin kencang seolah berseteru
Menemani hujan yang meluruh deras
Kau terombang ambing gerak tak tentu
Berusaha bertahan dengan usaha keras
Lembutmu sungguh tak kuat lagi
Menahan hempasan hujan bersama angin
Pun berguguran satu persatu ke bumi
Tiap helaian mahkota bertemu dingin
Pupus sudah segala indah menemani itu
Oleh gempuran kuat tetesan air basah
Seolah tak lagi bersahabat menebar pilu
Memberi pertanda berakhir sebuah kisah
Tak ada yang perlu sangat disesalkan
Meski keindahan berlalu dari hadapan
Mungkin sejenak saja telah berubah
Saat waktu memanggil selesailah sudah
Setiap pesona indah ada masanya
Setiap masa ceria ada waktunya
Menikmati setiap kisah yang menemani
Meski bila pupus akhirnya di ujung sepi
 ....
Written by Ari Budiyanti
20 Januari 2020