Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Saat Namaku Tiada Lagi

3 September 2019   06:53 Diperbarui: 3 September 2019   06:54 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanti
Menunggu detik itu tiba
Saat harapan penuh menggelora
Namun hanya mimpi

Semangat
Saat melihat munculnya lagi
Mencermati dengan seksama hati
Namun menjadi kecewa menyengat

Sedih
Terjadi lagi akhirnya
Ketika tiada tersebut aku punya nama
Yang artinya gagal lagi meraih

Lanjutkan
Bukan aku bila lalu terhenti
Apalagi sampai berlebihan meratapi
Namun bangkit lagi terus menuliskan

Semua tentang kisah hati
Segala rasa yang terbenahi
Dan sepenuh kisah menginspirasi
Meski namaku tiada lagi

...
Written by Ari Budiyanti
3 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun