Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Ceroboh dan Si Kutu Buku (di Sekolah)

20 Juni 2019   16:36 Diperbarui: 13 Oktober 2021   15:52 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagai langit dan bumi kedua kakak beradik ini. Satu sangat hati-hati dan teliti, satunya lagi sangat ceroboh. "Dodi, mau tanya apa?" Pak Adi keheranan, tak biasanya Dodi nampak binging di perpustakaan. 

"Oh tidak pak Adi, saya hanya mau tanya, apa Ratri udah kembalikan buku yang dia pinjam?"

Tiba-tiba pertanyaan itu yang terlontar. Mengingat kejadian sore kemaren di rumah, saat mereka di ruang kerja ayah. 

"Belum" kata pak Adi singkat. Sambil mengerutkan keningnya, tumben sekali Dodi menanyakan adiknya. 

"Oh ya sudah pak. Kemarin dia bilang mau kembalikan buku ke perpustakaan. "

Pak Adi hanya geleng-geleng kepala. Dia tahu ada yang Dodi sembunyikan. Tapi tak mau dia bertanya-tanya macam-macam. 


"Itu adikmu datang, mungkin mau kembalikan bukunya"

Ratri berjalan menuju pak Adi. "Loh mas Dodi di sini, mau ngapain?" Pak Adi ketawa, "panjang umur kamu Ratri, barusan kakakmu menanyakanmu, apa sudah kembalikan buku?" 

Ratri heran, tumben sekali mas Dodi perhatikan sampai segitunya, dia kan bukan anak kecil lagi, udah kelas 1 SMA. Masa iya mengembalikan buku aja sampai dicek ke perpustakaan. 

Iya sih, mas Dodi memang kutu buku, tak hanya di rumah, julukan itu pun berlaku di sekolah. "Ih mas Dodi apaan sih."

Dodi diam saja. Melihat ke arah buku yang dibawa adiknya "Buku apa itu yang kau bawa?" Memang benar buku warna putih tapi tak ada gambar bunga matahari, itu buku lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun