Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendungku Kelabuku

3 Desember 2018   22:06 Diperbarui: 22 September 2019   17:07 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di pantai Ancol Jakarta

Kala mendung menggegap
Gelap menjadi mencekam
Langit seolah menumpah
Segala rasa sepi ke bumi


Dingin terguyur hujan
Deras tanpa perantara
Membasahi semua yang ada
Seolah mengajak bersama menangis
Atau menutupi tangisan
Yang terlanjur jatuh ke pangkuan


Angin ikut berhembus kencang
Menemani hujan seakan sejalan
Percikannya membuatku terhanyut
Dalam deru rasa tak menentu
Hingga kucari sang ujung
Namun tak kunjung kutemukan


Kukira sudah bertepi
Namun terus saling menyambung
Hujan semakin deras
Bergemuruh di atas genteng


Hati ikut bersajak
Dalam gelapnya kelabu awan
Hingga seluruh jiwa merebak
Menepis segala rasa bercampur rindu membiru

Ditulis oleh

Ari Budiyanti

#PuisiHati
#AriBudiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun