Semalam di Little India

Mereka ada yang tidak bisa menghindar karena mendapat ancaman kekerasan dan lilitan utang.

"Lha kamu kok bisa terhindar dari kejahatan itu?" Rama menyelidik.

"Yo mergo Gusti Allah, aku iso selamet (ya karena Tuhan aku bisa selamat)," kata Badriyah.

Ia tidak mau memperinci bagaimana bisa selamat.

***

Selesai sudah Rama melakukan pembersihan diri. Setelah semua tanggungan pembayaran dilunasi, ia bergegas meninggalkan Salon Dewi. Sebagai sesama orang Indonesia dan tahu bagaimana beratnya kerja di negeri orang, Rama memberi tips kepada Badriyah. Dengan tips itu diharapkan Badriyah bisa menabung atau menambah kiriman kepada orangtua yang berada di Ponorogo.

"Matur nuwun yo mas (terima kasih)," ujar Badriyah kegirangan.

Ia berjalan menuju homestay. Di mana di tempat itu dirinya tinggal selama di Kota Bharu. Dipilih baju yang masih terlihat bagus dan rapi agar penampilan bisa enak dipandang oleh Tuan Rahman. Akhirnya ditemukan baju dan celana panjang yang terbilang masih bagus dan layak pakai.

Rama meminjam setrika kepada penjaga homestay. Baju dan celana itu dirapikan dan dilicinkan dengan alat yang disuplai energi listrik itu. Setelah digosok maju mundur, bolak-balik, akhirnya baju dan celana itu terlihat lebih bagus daripada sebelumnya.

"Ini nih nanti ya aku pakai saat bertemu dengan Tuan Rahman dan Sheila."

***